Tentang The Raid
Awalnya saya agak enggan saat pacar mengajak untuk nonton film ini. Citra, "sadis" dan "berdarah-darah", sudah tergambar duluan di kepala saya saat mendengar judul film ini.
Saya belum nonton film The Raid yang pertama. Namun, demi memenuhi keinginan pacar, saya pun akhirnya mengunduh film The Raid: Redemption yang pertama dan menontonnya.
Kesan setelah nonton The Raid: Redemption, ini film bagus. Kesadisannya pun tak lebih dari film-film ala mafia Hollywood.
Oke, selesai nonton yang pertama, kini giliran yang kedua.
Tak diduga dan tak dinyana, kesan "sadis dan berdarah-darah" yang awalnya saya serem musnah dan berganti, "keren". Pacar pun sampe heran.
Memang, adegan menggorok leher, darah muncrat saat dibacok, isi kepala muncrat karena ditembak shotgun, banyak menghiasi. Namun ini lebih ke menunjukkan efek dari kesadisan, dan lebih natural. Bunyi "grok-grok" nafas saat tenggorokan digorok dan efek darah mengalirnya juga begitu natural.
Yang saya suka, desain set dan pengambilan gambarnya juga keren. Belum lagi aktor dan aktris pendukungnya. La, figuran yang jadi premannya aja juga keren-keren, muka sangar beneran nggak kayak preman sinetron yang modal jaket kulit dan kacamata hitam doang.
Memang benar kata orang: The Raid emang keren.