Drone, Akan kah Populer di 2015?

Drone akhir-akhir ini sering terdengar di telinga kita. Jika dulu saya mengenal istilah drone dari film-film Holywood, kini istilah ini makin sering kita dengar. Apalagi saat Presiden Joko Widodo menyebutnya saat debat capres beberapa waktu silam.

DJI Phantom 2

Drone sendiri merupakan nama lain dari UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang secara singkatnya adalah benda terbang yang dikendalikan secara jarak jauh atau secara otomatis terbang mengikuti program yang telah ditanamkan.

Yang saya bahas ini adalah drone yang dikendalikan seorang pilot dari jarak jauh. Lalu apa bedanya dengan pesawat radio control (RC)?

Jika berpegangan pada definisi, ada banyak sumber yang bisa dibaca di internet. Tapi perbedaan paling gampang yang bisa saya simpulkan, pesawat RC harus selalu dikendalikan oleh seseorang, sedangkan drone tidak perlu.

Pesawat RC akan jatuh dan berhenti beroperasi jika pilot tidak mengendalikannya, sedangkan drone bisa tetap terbang dengan atau tanpa dikendalikan pilot. Bahkan beberapa jenis drone dilengkapi dengan GPS yang secara otomatis bisa pulang kandang.

Harga drone sendiri bervariasi. Setahu saya, drone DJI Phantom 2 buatan Cina lengkap dengan kamera outdoor GoPro harganya tak lebih dari sebuah MacBook Pro baru.

Drone digunakan di banyak hal. Di dunia militer, drone digunakan untuk melakukan pengintaian dan operasi berbahaya, hingga membawa senjata untuk menghancurkan target operasi.

Situs jual beli online Amazon.com bahkan berencana menggunakan drone sebagai perangkat pengiriman barang. Wacana Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan drone sebagai alat pengintaian dan penjagaan wilayah laut juga merupakan wacana yang menarik.

Namun pengguna drone di Indonesia, sejauh pengamatan saya masih kalangan pecinta fotografi dan videografi. Mengambil gambar udara sudah mulai naik daun pada tahun 2014 dan prediksi saya akan makin hip tahun 2015.

Ditambah harganya yang relatif terjangkau, rasanya tak berlebihan jika saya membayangkan langit Jakarta akan riuh oleh drone beterbangan.

Apalagi mengendalikan drone tidak serumit mengendalikan pesawat RC. Drone bisa terbang melayang dan stabil meski terempas angin. Pilot cukup menggerakkan tuas kendali dan drone akan bergerak naik-turun, kanan-kiri, berputar, sesuai dengan gerakan tuas.

Gambar dari kamera drone bisa dikirim langsung ke ponsel cerdas melalui aplikasi khusus secara real-time. Foto-foto cantik dari udara pun bisa langsung diunggah dan dibagikan ke media sosial tanpa perlu repot.

Masih ingat dengan foto-foto udara saat acara konser saat kampanye pemilu presiden lalu? Ya, foto-foto cantik dari udara tersebut diambil dengan drone.

Di satu sisi, aturan penggunaan drone harus ditetapkan dan diterapkan. Di Amerika Serikat, FAA (Federation Aviation Administration), lembaga yang bertanggungjawab terhadap keselamatan penerbangan tengah menggodok aturan tentang drone.

Beberapa negara bagian di Amerika Serikat pun mulai menerapkan zona larangan terbang drone. Alasannya adalah selain demi keselamatan lalu lintas penerbangan, juga untuk melindungi privasi.

Bayangkan, jika kecanggihan drone jatuh ke tangan seorang jones alias jomlo ngenes yang belum bisa move on. Dengan mudah ia bisa stalking mantannya, mulai dari mengirimkan drone ke rumah sang mantan hingga mengambil foto dan video yang melanggar kenyamanan.

Akan kah, drone bakal ngetren di tahun 2015 ini? Apakah Anda tertarik bermain-main menggunakan drone?